Jumat, 23 September 2011

Cerdas Menghadapi Monster Masalah

Dalam hidup, kita tidak bisa menghidari masalah. Masalah merupakan bagian dari kepingan kehidupan kita. Masalah datang dan pergi silih berganti, yang sengaja diberikan oleh Allah kepada umatnya sebagai penguji keimanan dan peningkatan kwalitas diri agar kita menjadi lebih baik.

Seperti kebanyakan teman-teman lainnya, setiap mendengar kata masalah, bermasalah, dan dipersalahkan, pastilah membuat aku panik dan sedih. Membuat aku merasa takut dan ingin menangis. Takut tidak bisa menyelesaikan masalah, tetapi tidak bisa menghindarinya. Menghadapinya meski dengan setengah hati. Masalah buatku bagaikan sebuah monster.

Bila sedang menghadapi masalah, baik itu yang berhubungan dengan diriku sendiri, keluargaku ataupun temanku, seringkali membuat aku tiba-tiba yang tidak bisa tidur, tidak enak makan, tidak bisa senyum apalagi tertawa. Mukaku tampak kusam dan suram. Bawaanya selalu pengen nangis, marah, dan curhat. Aku yang cerewet selalu berubah menjadi pendiam jika sedang menghadapi masalah..!

Namun seiring berjalannya waktu dan matangnya usia serta terbatasnya sahabat yang aku miliki, jika sedang menghadapi masalah, aku lebih memilih curhat kepada Allah dan buku harian. Dengan curhat kepada Allah atau ke buku harian ternyata membuat aku terbiasa mencari jawaban sendiri dari semua permasalahan dan berusaha mencari solusinya. Berusaha untuk tidak panik dan selalu berbaik sangka.

Dalam diamnya Allah dan buku harianku, melatih aku agar lebih sabar dan belajar menunggu. Menjadi lebih tenang, dan tidak grasak-grusuk lagi seperti biasanya. Subhanallah, ternyata banyak hal baik yang aku dapatkan dengan hanya curhat kepada Allah dan buku harianku. Selain kita juga mendapatkan solusi yang juga yang terbaik.

Aku juga banyak belajar dari suamiku. Suamiku laki -laki pendiam yang juga “sangat pendiam” dalam arti, sangat datar jika sedang menghadapi masalah. Jarang sekali aku dengar keluhan atau makian dari mulutnya, jika suamiku sedang dalam kesedihan atau ketika sedang menghadapi masalah. Apalagi sampai suamiku menyalahkan orang lain untuk situasi atau kondisi yang sedang terjadi.

Kata suamiku, fokuslah pada permasalahan yang ada. Coba saling koreksi diri, tanpa saling menyalahkan dan berusaha memperbaiki situasi kondisi agar menjadi lebih baik. Tidak semua permasalahan harus diselesaikan dengan tindakan. Entah itu dengan bersikap atau dengan diskusi. Kadang, ada permasalahan yang membutuhkan jawaban dengan seiring waktu akan ternetralisir.

Coba hadapi masalah dengan tenang dan sikapi dengan lebih bijaksana. Karena semakin kita panik, kadang bukan menyelesaikan masalah. Seringkali malah memperumit. Allah tidak akan menguji umatnya melampaui batas kemampuannya.

Dengan terbiasa menyelesaikan masalah, menjadikan kita lebih dewasa, lebih kuat, dan lebih tegar dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Jadi, jangan pernah takut lagi menghadapi monster masalah. Taklukkan, karena banyak pelajaran berharga dibaliknya.

************